BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Arterosklerosis
adalah gangguan arteri yang paling sering terjadi dimana pembuluh arteri
penyempit dan hilang kelenturannya. Penyempitan ini menimbulkan iskemia yaitu
keadaan kekurangan darah dalam jaringan yang pada:
1. Jantung, terjadi angina
pektoris.
2. Otak, terjadi kemnduran
intelegensia atau dementia. Gejala ini menyertai proses menua dan meningkat
antara usia 65-80 tahun, lebih dari 50% adalah penyakit alzheimer. Juga
ditemukan insufisiensi serebral dengan gejala lemah ingatan janngka pendek,
pertigo, kuping berdengung (tinitus), jari-jari dingin dan depresi, gejala ini
mirip dengan gejala penyakkit alzheimer, yaitu apatis, hilang inisiatif,
konsentrasi lemah, kelambatan berfikir dan bergerak yang tidak dapat disembuhkan,
kaki otot, terhalangnya sirkulasi darah, dan hipoksia otot kaki, akibat
penyempitan arteri setempat menumbulkan penyakit:
a. Claudicatio intermittens
(Cl), gejalanya jalan pincang secara berkala disertai nyeri, kejang otoo pada
pangkal paha, betis atau kaki, umumnya pada lansia diatas 50 tahun.
b. Penyakit burger, gejalanya
sama dengan Cl, penyebabnya radang kronis pada arteri disertai pembentukan
trombus.
c.
Sindroma
raynaured, gejalanya jari tangan atau kaki menjadi biru, karena serangan
kejanng pembuluh, penyebab udara dingin, atau emosi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang di
maksud dengan vasodilator ?
2.
Apa yang di
maksud dengan hipertensi ?
3.
Apa saja
penggolongan vasodiltor ?
1
1.3
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pengertian dari vasodilator.
2. Mendeskripsikan pengertian dari hipertensi.
3. Untuk mengetahui apa saja penggolongan vasodilator.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini
merupakan metode tinjauan kepustakaan yang bertujuan untuk mempelajari
buku-buku yang relevan dengan masalah yang di teliti karena penyusun tidak
melakukan tinjaun secara langsung terhadap objek pengamatan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui tentang Vasodilator.
1.5
Manfaat Penulisan
1. Bagi Pemerintah
Bisa
dijadikan sebagai sumbangsih dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
terutatama dalam bidang kesehatan.
2.
Bagi Guru
Bisa
dijadikan sebagai acuan dan sumbangsih dalam mengajar terutama pada materi ini
agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan
datang.
3.
Bagi Siswa
Bisa
dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri
dan kajian agar lebih meningkatkan kesehatan, hidup sehat tanpa terkena
penyakit hipertensi, angina dan gagal
ginjal.
1.6 Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penelitian
1.5 Manfaat Penulisan
1.6 Sistematika Penulisan
BAB III PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Vasodilator
2.2 Pengertian
Hipertensi
2.3 Penyebab
Hipertensi
2.4 Gejala
Hipertensi
2.5 Pengobatan
Hipertensi
2.6 Pengertian
Angina
2.7 Obat Anti
Angina
2.8 Pengertian
Gagal Jantung
2.9 Pengobatan
Gagal Jantung
2.10 Penggolongan
Obat Vasodilator
2.11 Efek
Vasodilator
2.12 Spesialite
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Vasodilator
Vasodilator adalah obat digunakan
untuk mengobati kondisi seperti hipertensi, di mana pasien memiliki tekanan
darah tinggi yang tidak normal, serta angina dan gagal jantung kongestif, di
mana mempertahankan tekanan darah mengurangi risiko pasien mengembangkan
masalah jantung lainnya. Flushing
mungkin. menjadi respon fisiologis untuk vasodilator. Sebuah inhibitor
phosphodiesterase, bekerja untuk meningkatkan aliran darah di penis melalui
vasodilatasi. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati hipertensi arteri
paru (HAP).
2.2 Pengertian Hipertensi
Tekanan
Darah Tinggi (hipertensi)
adalah suatu peningkatan tekanan darah abnormal di dalam arteri.
Seringkali
tidak ada penyebab tekanan darah tinggi yang dapat diidentifikasi, tapi
kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari yang mendasari gangguan ginjal atau
gangguan hormon. Obesitas, gaya hidup, stres, merokok, dan alkohol atau garam
dalam makanan berlebihan semua bisa memainkan peranan terjadinya tekanan darah
tinggi pada orang yang memiliki keturunan hipertensi. Hampir pada semua orang, hipertensi tidak
mempunyai gejala.
Dokter
menentukan diagnostiknya untuk tekanan darah tinggi setelah mengukur tekanan
darah dua atau lebih. Setiap
orang disarankan untuk menurunkan berat badan, berhenti merokok, dan mengurangi
jumlah garam dan lemak dalam diet mereka, setelah
itu diberikan obat antihipertensi.
Untuk banyak orang, kata hipertensi menunjukkan ketegangan yang
berlebihan, gugup, atau stres. Dalam istilah medis, hipertensi mengacu pada
tekanan darah tinggi, terlepas dari penyebabnya. Karena itu biasanya tidak
menimbulkan gejala selama bertahun-tahun-hingga organ vital rusak-sehingga
disebut "silent killer." Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
meningkatkan risiko masalah seperti stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung,
dan kerusakan ginjal, pada
pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka
yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik), tekanan
darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya
120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Dikatakan tekanan
darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih, atau keduanya,
pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik.
2.3 Penyebab Hipertensi
Pada
sekitar 90% penderita hipertensi, penyebabnya tidak diketahui dan keadaan ini
dikenal sebagai hipertensi esensial
atau hipertensi primer.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Hipertensi esensial kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika
penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder.
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab
hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma,
yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan
(obesitas),
gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam
dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki
kepekaan yang diturunkan.
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
- Penyakit Ginjal
- Stenosis arteri renalis
- Pielonefritis
- Glomerulonefritis
- Tumor-tumor ginjal
- Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
- Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
- Terapi penyinaran yang mengenai ginjal - Kelainan Hormonal
- Hiperaldosteronisme
- Sindroma Cushing
- Feokromositoma - Obat-obatan
- Pil KB
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Eritropoietin
- Kokain
- Penyalahgunaan alkohol
- Kayu manis (dalam jumlah sangat besar) - Penyebab Lainnya
- Koartasio aorta
- Preeklamsi pada kehamilan
- Porfiria intermiten akut
- Keracunan timbal akut.
2.4 Gejala Hipertensi
Pada
sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan
dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud
adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan
kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
a.
sakit kepala
b.
kelelahan
c.
Mual
d.
muntah
e.
sesak nafas
f.
gelisah
g.
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena
adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
h.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.
2.5
Pengobatan Hipertensi
Hipertensi
esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah
terjadinya komplikasi.
Langkah awal
biasanya adalah merubah pola hidup penderita:
1. Penderita hipertensi yang
mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya
sampai batas ideal.
2. Merubah pola makan pada
penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol darah tinggi. Mengurangi
pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida
setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang
cukup) dan mengurangi alkohol.
3. Olah raga aerobik yang tidak
terlalu berat.
Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darahnya terkendali.
4. Berhenti merokok.
2.6 Pengertian Angina
Yaitu serangan nyeri substernal, retrosternal yang
biasa berlangsung beberapa menit setelah gerak badan dan menjalar ke bagian lain
dari badan dan hilang setelah istirahat.
Angina pectoris merupakan sindrom klinis yang
disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga
ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan
iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan
metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang
timbulnya nyeri.
2.7
Obat Anti Angina
a. Vasodilator Koroner
Cara
Kerja
Berkhasiat
relaksasi otot pembuluh darah, bronkus, saluran empedu, lambung dan usus serta
saluran kemih.
Efek
pada Kehamilan
Penggunaan
pada wanita hamil masih belum diketahui efeknya. Namun demikian menurut Roth
dan Elkayam, nitrogliserin boleh digunakan pada keadaan miokard infark dengan
pengawasan tekanan darah secara ketat.
b. Beta Bloker
Cara
Kerja
Zat
ini memperlambat pukulan jantung (bradikardi, efek kronotrop negatif). Di
samping itu juga dapat meningkatkan peredaran darah karena bradikardi akan
memperpanjang waktu diastole.
Efek
pada Kehamilan
Baik
digunakan sebagai terapi untuk peripartum kardiomiopati, ventrikuler
takikardia, Q-T interval prolongation, miokard
infark dan takiaritmia.
Dosis
: kasus aritmia per-oral 2 dd 80 mg, berangsur-angsur dinaikkan sampai maksimal
2 dd 160 mg. Kasus hipertensi dan angina 1 dd 160 mg.
c. Antagonis Kalsium
Cara
Kerja
Zat
ini memblok Calcium-channels di otot polos arterial
dan menimbulkan relaksasi dan vasodilatasi perifer (efek kronotrop negatif).
Efek
pada Kehamilan
Nifedipin
merupakan anti hipertensi lini pertama pada preeklampsia berat, namun tidak
boleh digunakan pada wanita hamil yang mempunyai penyakit jantung. Antagonis Ca
juga boleh digunakan pada kasus miokard infark dan takiaritmia. Dosis Nifedipin
: 10-20 mg per-oral diulangi setelah 30 menit; maksimum 120 mg dalam 24 jam.
2.8 Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung
adalah suatu keadaan patofisiologi dimana jantung gagal mempertahankan
sirkulasi adekuat untuk kebutuhan tubuh meskipun tekanan pengisian cukup (Paul
Wood, 1958). Gagal jantung juga dikatakan sebagai suatu sindroma dimana fungsi
jantung berhubungan dengan penurunan toleransi latihan, insidensi aritmia yang
tinggi, dan penurunan harapan hidup (Jay Chon, 1988). European Society of Cardiology, 1995 juga menjelaskan adanya
gejala gagal jantung yang reversible dengan terapi, dan bukti objektif adanya
disfungsi jantung.
2.9
Pengobatan Gagal Jantung
a. Diuretik (diureik
loop, thiazide, metolazon) penting untukpengobatan simtomatik bila ditemukan
beb\an cairan berlebihan, kongesti paru dan edema perifer.
b. Beta bloker direkomendasikan
pada semua gagal jantung ringan, sedang dan berat yang stabil baik dalam
keadaan iskemi atau kardiomiopati non iskemi dalam pengobatan standard seperti
diuretic atau penyekat enzim konversi angiotensin.
c.
Nitrat sebagai tambahan bila ada keluhan angina atau sesak, jangka panjang
tidak terbukti memperpanjang simtom gagal jantung.
2.10 Penggolongan Obat Vasodilator
Obat vasodilator adalah golongan obat yang telah terbukti dapat
menyebabkan peningkatan diameter vaskuler baik sistim arteri ataupun vena
melalui mekanisme relaksasi otot polos vaskuler.
Ada beberapa macam obat dari berbagai golongan sebagai obat
vasodilator perifer maupun serebral. Diantaranya adalah :
1.
Isoxsuprine adalah obat
golongan vasodilator. Isoxsuprine membuat vena dan arteri relaksasi, sehingga
saluran darah tersebut melebar dan membuat darah lebih mudah mengalir. Aksi
kerja tersebut dapat membantu pengobatan gejala seperti aliran darah ke otak
lambat, arteriosklerosis (pengerasan dari arteri), fenomena Raynauld's dan
kondisi lainnya yang berhubungan dengan tidak lancar aliran darah di vena dan arteri.
2.
Flunarizine adalah obat
dari golongan kalsium antagonis/ penghambat kalsium. Penghambat
kalsium mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam sel dari jantung dan peredaran
darah. Sehingga peredaran darah melemas dan meningkatkan suplai darah dan
oksigen ke jantung akibatnya mengurangi kerjajantung. Flunarizine
digunakan untuk mencegah sakit kepala migren.
3.
Citicoline dalam
pengembangan awalnya digunakan sebagai obat stroke, dan sekarang diselidiki
untuk digunakan sebagai obat penyakit alzheimer. Dan dapat mencegah jaringan
otak dari infark cerebral akibat stroke iskemik.
4.
Buflomedil bekerja
secara langsung sebagai vasodilator, dan bisa digunakan untuk permasalahan
selulit, peredaran darah, stretch marks, dan nyeri. Juga biasa digunakan untuk
pengobatan impotensi.
5.
Nimodipin digunakan
untuk pengobatan gejala yang disebabkan dari satu pecahnya saluran darah di
otak (hemorrhage). Obat ini meningkatkan aliran darah ke jaringan otak yang
terluka.
Nimodipin berbentuk kapsul untuk diminum secara oral. Jika pasien tidak bisa menelan kapsul, dapat diberikan melalui pipa makanan yang dimasukan ke pencernaan. Biasanya diberikan 4 jam sekali selama 21 hari. Nimodipin diminum pada waktu perut kosong, baik 1 jam sebelum makan, atau 2 jam setelah makan. Pengobatan dengan obat ini dimulai 4 hari setelah hemorrhage otak.
Nimodipin berbentuk kapsul untuk diminum secara oral. Jika pasien tidak bisa menelan kapsul, dapat diberikan melalui pipa makanan yang dimasukan ke pencernaan. Biasanya diberikan 4 jam sekali selama 21 hari. Nimodipin diminum pada waktu perut kosong, baik 1 jam sebelum makan, atau 2 jam setelah makan. Pengobatan dengan obat ini dimulai 4 hari setelah hemorrhage otak.
6.
Pentoxifylline digunakan
untuk meningkatkan aliran darah pada pasien dengan masalah sirkulasi darah
untuk mengurangi nyeri, kram dan lemah di bagian tangan atau kaki. Obat ini
bekerja dengan cara mengurangi kekentalan (viskositas) darah. Dengan perubahan
itu membuat darah mengalir lebih mudah, terutama pada saluran darah yang sempit
pada kaki atau tangan.
7.
Nicergolin adalah
derivat ergot yang sekarang digunakan untuk mengatasi permasalahan kognitif,
afektif dan kekacauan tingkah laku pada orang tua. Awalnya obat ini digunakan
sebagai obat vasoaktif dan untuk pengobatan cerevascular disorder. Kini
ditemukan kegunaan lain yang rasional sebagai obat pada pengobatan segala
bentuk demensia, termasuk penyakit Alzheimers.
8.
Cinnarizin menghambat
kontraksi vaskular pada sel otot polos dengan menghambat saluran kalsium.
Cinnarizin meningkatkan deformabilitas eritrosit dan menurunkan viskositas
darah dalam penelitian. Cinnarizin mencegah stimulasi dari sistem vestibular. Digunakan
untuk permasalahan vertigo, pusing, tinitus, nystagmus, mual dan muntah.
9.
Naftidrofuryl oksalat
bekerja dengan dua cara. Pertama, obat ini menyebabkan saluran darah membesar.
Kedua, obat ini meningkatkan kemampuan sel untuk membuang sampah. Kedua
kemampuan ini berguna dalam pengobatan dari kerusakan yang disebabkan oleh
berkurangnya suplai darah pada beberapa bagian tubuh. Pada penyakit vaskular
periferal, dimana saluran darah yang sangat sempit, darah dan suplai oksigen ke
sel di tangan, tungkai atau kaki berkurang. Oksigen berguna bagi sel untuk
membuang sampah dari sel, sehingga dengan keadaan tersebut sampah dapat
menumpuk. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan sel dan menjadi penyebab rasa
nyeri, kram dan pendarahan. Terutama bila kerusakan aliran darah terjadi di
otak akan merusak sel otak, sehingga menimbulkan gejala seperti bingung dan
kemunduran mental.
Naftidrofutyl memperbaiki gejala tersebut dengan
meningkatkan suplai darah dan oksigen pada daerah yang bermasalah dan juga
meningkatkan kemampuan sel untuk membuang sampah sel, walaupun dalam kondisi
suplai oksigen rendah.
Kegunaan ; kerusakan aliran darah di otak (cerebral insufficiency)
Kegunaan ; kerusakan aliran darah di otak (cerebral insufficiency)
10.
Co-dergocrine Mesylate
dalam menangani permasalahan kemampuan mental dan panjang dari periode kerja
mental yang intens dengan meningkatkan (dan juga menstabilkan) suplai oksigen
ke otak. Juga obat ini mencegah otak dan jantung dari kerusakan yang disebabkan
oleh radikal bebas dan dapat meningkatkan jumlah dan kemampuan koneksi dari
dendrit, dimana berkaitan dengan peningkatan kemampuan intelektual.
variasi dosisnya sangat tinggi, tetapi dengan dosis tinggi hanya memberikan efek samping yang kecil. Dosis biasanya antara 3 mg hingga 9 mg perhari, tingkatkan dosis secara perlahan untuk mencegah mual.
variasi dosisnya sangat tinggi, tetapi dengan dosis tinggi hanya memberikan efek samping yang kecil. Dosis biasanya antara 3 mg hingga 9 mg perhari, tingkatkan dosis secara perlahan untuk mencegah mual.
11.
α-bloker: bekerja dengan jalan merintangi
reseptor alpha-blockers sehingga memperlemah daya vasokontriksi nora drenalin
terhadap arteriol, contoh prazeosin buflomedil, kodergoklin.
12.
β-adrenergika
: bekerja dengan jalan kerja menstimulasi reseptor beta adrenergik di arteriol
dengan efek vasodilator di bronchia dan otot, contoh : isoxuprin antagonis calsium : bekerja dengan jalan memblok saluran
calsium di sel otot jantung dan otot polos pembuluh sehingga menghindarkan
kontraksi dengan efek vasodilatasi de arteriol, contoh: nipedipine, nimodipin.
Bensiklan, flunarizin, sinarrizin.
13.
Derivat
nikronirat bekerja dengan jalan mendilatasi pembuluh kulit muka, leher dan otot
lengan sedangkan penyaluran darah ke bagian bawah tubuh justru berkurang,
sehingga zat ini kurang berguna pada gangguan sirkulasi di betis atau kaki dan
lebih efektif pada kulit, contoh : nikotinil alkohol , inositol nikotinat,
tokoferol nikotinat.
2.11 Efek
Vasodilator
Semua
vasodilator menimbulkan beberapa efek samping yang bertalian dengan
vasodilatasi yakni,
ü Turunya tekanan darah
(hipotensi) dengan pusing dan nyeri kepala berdenyut-denyut
ü Tachyardia reflektoris
(frekuensi jantung naik akibat aksi balasan) dengan gejala debar jantung,
perasaan panas pada muka (flushing) dan gatal-gatal
ü Gangguan lambung usus, seperti
mual dan muntah-muntah
Guna
mengurangi efek yang tidak diinginkan ini vasodilator perifer belum tersedia
data mengenai keamananya bagi janin, maka sebaiknya jangan digunakan pada
wanita hamil. Pengecualian Isoxsuprin yang juga dapat diminum selama laktasi :
Antagonis, sikladelat, dan pentoksifilin.
2.12
Spesialite
No
|
Nama Generik
|
Nama Dagang
|
Sediaan
|
Pabrik
|
1
2
3
4
5
6
|
Buflomedil
Pentoxyfilin
Isoxuprin
Kodergokrin
Tocopherol Nikotinat
Ekstrak Ginkgo Biloba
|
Loftyl
Trental
Duvadilan
Hydergin
Enico
Tebokan
|
150 mg/ tablet
400 mg/ tablet
100 mg/ 5 mg injeksi
20 mg / tablet
5 mg/ ml injeksi
1 mg, 4.5 mg/ tablet
0.3 mg/ ml injeksi
100 mg/ kapsul
|
Abbott
Aventis
Solvay, Kimia Farma
Novartis
Eisai
Phapros
|
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Vasodilator
adalah obat digunakan
untuk mengobati kondisi seperti hipertensi, di mana pasien memiliki tekanan
darah tinggi yang tidak normal, serta angina dan gagal jantung kongestif, di
mana mempertahankan tekanan darah mengurangi risiko pasien mengembangkan
masalah jantung lainnya. Flushing
mungkin. menjadi respon fisiologis untuk vasodilator. Sebuah inhibitor
phosphodiesterase, bekerja untuk meningkatkan aliran darah di penis melalui
vasodilatasi. Hal ini juga dapat digunakan untuk mengobati hipertensi arteri
paru (HAP).
2. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
abnormal di dalam arteri.
3. Isoxsuprine,
Flunarizine,
Citicoline,
Buflomedil, Nimodipin,
Pentoxifylline, Nicergolin, Cinnarizin, Naftidrofuryl,
Co-dergocrine Mesylate,
α-bloker, β-adrenergika, Derivat
nikronirat.
3.2 Saran
1. Bagi Pemerintah
Dalam
rangka meningkatkan kesehatan hendaklah pemerintah lebih memperhatikan
kesehatan masyarakat tentang penyakit hipertensi, gagal
ginjal, angina dan memberi seminar-seminar tentang penyakit ini serta penanggulangan yang baik
bagi para penderitanya.
2. Bagi Guru
Dengan
adanya penulisan ini diharapkan dapat memiliki manfaat langsung maupun tidak
langsung untuk memperkaya bahan kajian dalam proses pendidikan kesehatan.
3. Untuk siswa
Memberikan
pengetahuan yang lebih terhadap materi ini, maka siswa harus lebih menjaga
kesehatan dan menjauhi segala faktor yang menyebabkan terjangkitnya penyakit hipertensi, gagal ginjal, angina.
Daftar
Pustaka
Lampiran
Gambar : obat
loftyl 150 mg/tablet
Gambar :
Trental 400 mg/tablet
Gambar :
duvadilan 10 mg/tablet
Gambar : hidergin 1 mg/tablet
Gambar : enico 100 mg/kapsul
Gambar : tebokan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar