Rabu, 23 Juli 2014

Laporan Praktikum Kimia Dasar Destilasi

DESTILASI

Nur Aini Solihat

133020382
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK

Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatiltas) bahan (Sutrisno, 2010).Tujuan percobaan destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campuran ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip percobaan destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan = kecepatan pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.Dari percobaan destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25 ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC, suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan colume destilat 19,4 ml.

Key word : Destilasi, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Percobaan

PENDAHULUAN
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Tujuan percobaan Destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campuran ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
Prinsip percobaan destilasi adalah berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan = kecepatan pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.

METODOLOGI
Bahan dan Alat
                Bahan yang digunakan pada percobaan destilasi adalah Nutrisari jeruk. Alat yang digunakan pada percobaan destilasi adalah termometer, klem, statif, kawat kassa, Bunsen, kondensor, dan gelas kimia.

Metode Percobaan Destilasi



Gambar 1. Susunan Alat Destilasi


HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 1. Hasil Pengamatan Destilasi
No
Pengamatan
Hasil
1
Nama sampel
Nutrisari jeruk
2
Warna sampel
Kuning
3
Volume sampel
25 ml
4
Suhu mendidih
61 oC
5
Suhu tetesan pertama
91.5 oC
6
Suhu konstan
96 oC
7
Warna destilat
Bening (tidak berwarna)
8
Volume destilat
19,4 ml
(Sumber, Nur Aini Solihat, Meja 1, Kelompok P, 2012)

Dari percobaan destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25 ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC, suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan colume destilat 19,4 ml.
Dalam percobaan ini dapat terjadi kesalahan seperti pada saat penghitungan volume destilat yang seharusnya kurang dari volume asalnya. Bisa saja disebakan praktikan kurang teliti dalam mengukur volume, atau bisa saja pada saat penguapan zat lain seperti gula dalam sirup frozen tersebut ikut menguap bersama air, sehingga akan mempengaruhi destilatnya juga.
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Destilasi yang di lakukan adalah jenis destilasi biasa. Cara ini digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai titik didih cukup besar. (Sutrisno,2012) Biasanya destilasi biasa digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak (Loveta, 2013)

Prinsip atau mekanisme destilator itu sendiri dalam proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan ditambahkan batu didih di dalamnya untuk mencegah peletupan dan sebagai indikasi larutan tersebut telah mendidih. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu (Oktapianti, 2012).
Tahapan untuk melakukan destilasi sederhana yaitu lihat dan ketahui titik didih zat campuran yang akan didestilasi. Kemudian susun alat destilasi dengan baik dan tepat, masukan campuran pada labu destilasi (isi zat dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu) lalu masukan batu didih. Isi kaleng penangas dengan zat penangas yang disesuaikan dengan titik didih sampel, juga masukan batu didih pada penangas tersebut. Panaskan penangas secara bertahap, mulai dengan api kecil hingga api besar. Kemudian alirkan air pendingin, dan amati termometer, apabila ada cairan yang keluar sebelum mencapai titik didihnya, pisahkan cairan tersebut, sedangkan apabila termometer menunjukan titik didih sampel, tahan supaya suhu tersebut konstan dan tampung destilat yang dihasilkan. Hentikan destilasi pada saat sampel hampir habis (jangan sampai kering) jika titik didih zat sampel lebih besar dari titik didih zat pencemar. Sedangkan jika titik didih zat sampel lebih kecil dari titik didih zat pencemar, maka destilasi dihentikan pada saat suhu melebihi titik didihnya sebesar ± 50C.
Fungsi dari komponen alat pada destilasi adalah labu ukur untuk mengukur larutan, kawat kassa sebagai alas labu ukur pada proses pembakaran, kaki tiga sebagai penyangga, Bunsen sebagai alat pembakar, thermometer untuk mengukur suhu larutan, statif dan klem sebagai penyangga dan penjepit kondensor, kondensor sebagai alat pendingin, gelas kimia untuk menampung tetesan air atau larutan dan yang terakhir adafter sebagai penghubung kondensor agar destilat tepat mengalir ke gelas kimia.

Jenis-jenis destilasi adalah sebagai berikut, pertama adalah destilasi biasa, cara ini digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai titik didih cukup besar (Sutrisno,2012), kedua destilasi uap, destilasi uap merupakan suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang tidak larut ataupun sukar larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campuran dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organk tersebut dan bahkan di bawah titik didih air, destilasi uap berguna untuk memisahkan zat (tak larut dalam air) yang mempunyai tekanan uap relative rendah (5-10 mg Hg) pada sekitar 100°C. Zat dengan tekanan uap sangat rendah tidak dapat didestilasi dengan destilasi uap. Jadi dengan cara ini dapat dilakukan pemurnian beberapa zat yang mempunyai titik didih tinggi. (Sutrisno,2012). Ketiga destilasi vacum (tekanan rendah), destilasi ini untuk cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan diri dari komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa, dalam destilasi dengan tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Perhitungan antara titik didih dan tekanan.(Sutrisno,2012). Dan keempat destilasi terfraksi, Hukum Roult mengatakan bahwa tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan tersebut. (Sutrisno,2012)
Aplikasi dalam bidang pangan digunakan dalam memurnikan air minum, penyaringan larutan garam menjadi air murni.

KESIMPULAN
Dari percobaan destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25 ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC, suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan colume destilat 19,4 ml.

DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Risma. 2012. Laporan Destilasi  http://rismaayushy.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Loveta, Ema. 2013. Pengertian Destilasi http://emalovetasari.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Oktapianti, Tanti. 2012. Destilasi. http://daniezza18.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Turmala, Ela Sutrisno, Dra, M.S.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung



Tidak ada komentar:

Posting Komentar