DESTILASI
Nur
Aini Solihat
133020382
Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Destilasi
adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatiltas) bahan (Sutrisno, 2010).Tujuan
percobaan destilasi
adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni
campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan
proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campuran ataupun
untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip
percobaan destilasi
adalah berdasarkan tekanan uap dari atas
cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan = kecepatan
pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.Dari percobaan destilasi
biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25 ml
didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC,
suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan
colume destilat 19,4 ml.
Key word : Destilasi, Tujuan
Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Percobaan
PENDAHULUAN
Distilasi
atau penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi
kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Tujuan percobaan
Destilasi adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat
murni campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara
melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat cair dari campuran
ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
Prinsip percobaan destilasi
adalah
berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan
penguapan = kecepatan pengembunan),bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
METODOLOGI
Bahan dan
Alat
Bahan
yang digunakan pada percobaan destilasi adalah Nutrisari jeruk. Alat yang
digunakan pada percobaan destilasi adalah termometer, klem, statif, kawat
kassa, Bunsen, kondensor, dan gelas kimia.
Metode Percobaan
Destilasi
Gambar 1. Susunan Alat Destilasi
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Table 1. Hasil Pengamatan
Destilasi
No
|
Pengamatan
|
Hasil
|
1
|
Nama sampel
|
Nutrisari jeruk
|
2
|
Warna sampel
|
Kuning
|
3
|
Volume sampel
|
25 ml
|
4
|
Suhu mendidih
|
61 oC
|
5
|
Suhu tetesan pertama
|
91.5 oC
|
6
|
Suhu konstan
|
96 oC
|
7
|
Warna destilat
|
Bening (tidak berwarna)
|
8
|
Volume destilat
|
19,4 ml
|
(Sumber, Nur Aini Solihat, Meja 1, Kelompok P, 2012)
Dari percobaan
destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25
ml didapatkan
suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC, suhu
konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan colume
destilat 19,4 ml.
Dalam percobaan ini
dapat terjadi kesalahan seperti pada saat penghitungan volume destilat yang
seharusnya kurang dari volume asalnya. Bisa saja disebakan praktikan kurang
teliti dalam mengukur volume, atau bisa saja pada saat penguapan zat lain
seperti gula dalam sirup frozen tersebut ikut menguap bersama air, sehingga
akan mempengaruhi destilatnya juga.
Distilasi
atau penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan
kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi
kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Loveta, 2013)
Destilasi yang di
lakukan adalah jenis destilasi biasa. Cara
ini digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai titik
didih cukup besar. (Sutrisno,2012) Biasanya
destilasi biasa digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya
rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini
dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu
hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni
atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang
titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak (Loveta, 2013)
Prinsip
atau mekanisme
destilator itu sendiri dalam proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan
campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan
ditambahkan batu didih di dalamnya untuk mencegah peletupan dan sebagai
indikasi larutan tersebut telah mendidih. Pelarut bahan yang diinginkan akan
menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair
ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat,
sedangkan sisanya disebut residu (Oktapianti, 2012).
Tahapan
untuk
melakukan destilasi sederhana yaitu lihat dan ketahui titik didih zat campuran
yang akan didestilasi. Kemudian susun alat destilasi dengan baik dan tepat,
masukan campuran pada labu destilasi (isi zat dalam labu paling banyak 2/3
bagian labu) lalu masukan batu didih. Isi kaleng penangas dengan zat penangas
yang disesuaikan dengan titik didih sampel, juga masukan batu didih pada
penangas tersebut. Panaskan penangas secara bertahap, mulai dengan api kecil
hingga api besar. Kemudian alirkan air pendingin, dan amati termometer, apabila
ada cairan yang keluar sebelum mencapai titik didihnya, pisahkan cairan
tersebut, sedangkan apabila termometer menunjukan titik didih sampel, tahan
supaya suhu tersebut konstan dan tampung destilat yang dihasilkan. Hentikan
destilasi pada saat sampel hampir habis (jangan sampai kering) jika titik didih
zat sampel lebih besar dari titik didih zat pencemar. Sedangkan jika titik
didih zat sampel lebih kecil dari titik didih zat pencemar, maka destilasi
dihentikan pada saat suhu melebihi titik didihnya sebesar ± 50C.
Fungsi dari komponen
alat pada destilasi adalah labu ukur untuk mengukur larutan, kawat kassa
sebagai alas labu ukur pada proses pembakaran, kaki tiga sebagai penyangga,
Bunsen sebagai alat pembakar, thermometer untuk mengukur suhu larutan, statif
dan klem sebagai penyangga dan penjepit kondensor, kondensor sebagai alat
pendingin, gelas kimia untuk menampung tetesan air atau larutan dan yang
terakhir adafter sebagai penghubung kondensor agar destilat tepat mengalir ke
gelas kimia.
Jenis-jenis destilasi
adalah sebagai berikut, pertama adalah
destilasi
biasa, cara ini digunakan untuk
memisahkan dua macam zat atau lebih yang mempunyai titik didih cukup besar
(Sutrisno,2012), kedua destilasi
uap, destilasi uap merupakan
suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang tidak larut
ataupun sukar larut dalam air. Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa
campuran dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organk tersebut dan bahkan
di bawah titik didih air, destilasi
uap berguna untuk memisahkan zat (tak larut dalam air) yang mempunyai tekanan
uap relative rendah (5-10 mg Hg) pada sekitar 100°C. Zat dengan tekanan uap
sangat rendah tidak dapat didestilasi dengan destilasi uap. Jadi dengan cara
ini dapat dilakukan pemurnian beberapa zat yang mempunyai titik didih tinggi.
(Sutrisno,2012). Ketiga destilasi vacum
(tekanan
rendah), destilasi ini untuk
cairan yang terurai dekat titik didihnya, sehingga untuk memisahkan diri dari
komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa, dalam destilasi dengan
tekanan rendah, destilasi tidak dilakukan pada tekanan barometer biasa,
sehingga cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik didihnya yang
selanjutnya proses pemisahannya seperti biasa. Perhitungan antara titik didih
dan tekanan.(Sutrisno,2012). Dan keempat destilasi terfraksi, Hukum Roult mengatakan
bahwa tekanan uap dari sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan uap
murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan tersebut. (Sutrisno,2012)
Aplikasi dalam bidang
pangan digunakan
dalam memurnikan air minum, penyaringan larutan garam menjadi air murni.
KESIMPULAN
Dari percobaan
destilasi biasa dengan sampel nutrisari jeruk berwarna kuning dengan volume 25
ml didapatkan suhu mendidih 61oC, suhu tetesan pertama 91,5oC,
suhu konstan 96oC, warna destilat bening (tidak berwarna) dengan
colume destilat 19,4 ml.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Risma. 2012. Laporan Destilasi http://rismaayushy.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Loveta, Ema. 2013. Pengertian Destilasi http://emalovetasari.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Turmala, Ela Sutrisno, Dra, M.S.(2010). Penuntun
Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar