Jumat, 25 Juli 2014

Laporan Praktikum Kimia Dasar Resin Penukar Ion



RESIN PENUKAR ION
\
Nur Aini Solihat

133020382
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan

ABSTRAK

Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia (Sutrisno, 2010). Tujuan percobaan Resin Penukar Ion adalah untuk mengetahui ion-ion yang dapat dipertukarkan dari senyawa hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan dari zat penukar ion tersebut. Prinsip percobaan Resin Penukar Ion adalah berdasarkan pengikatan ion-ion, baik ion positif maupun ion negatif oleh resin dengan reaksi : Resin kation  MX(aq) + Res-H panah HX(aq) + Res-M, Resin anion : HX(aq) + Res-OH panah H2O (aq) + Res-X. Dari hasil percobaan resin penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening (tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).

Key Word : Resin Penukar Ion, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Percobaan


PENDAHULUAN
Resin Penukar Ion adalah suatu jaringan polimer yang mempunyai gugusfungsi ionik. Ion adalah partikel bermuatan listrik. Berdasarkan muatan listriknya,ada dua jenis ion yaitu ion bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Ionbermuatan positif disebut kation sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion.Berdasarkan pada keberadaan gugusan labilnya, resin penukar ion dapatdiklasifikasikan dalam berbagai macam, yaitu resin penukar kation bersifat asamkuat (mengandung gugusan HSO3), resin penukar kation bersiat asam lemah(mengandung gugusan COOH), resin penukar anion bersifat basa kuat(mengandung gugusan amina tersier atau kuartener), dan resin penukar anionbersifat basa lemah (mengandung OH sebagai gugusan labil) (Khopkar, 1984).
Tujuan percobaan Resin Penukar Ion adalah untuk mengetahui ion-ion yang dapat dipertukarkan dari senyawa hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan dari zat penukar ion tersebut.
Prinsip percobaan Resin Penukar Ion adalah berdasarkan pengikatan ion-ion, baik ion positif maupun ion negatif oleh resin dengan reaksi : Resin kation  MX(aq) + Res-H panah HX(aq) + Res-M, Resin anion : HX(aq) + Res-OH panah H2O (aq) + Res-X.



METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan resin penukar ion adalah larutan bening yang diduga mengandung NO3- dan larutan berwarna kuning keruh yang diduga mengandung Fe3+

Metode Percobaan Resin Penukar Ion
         
 

Gambar 1. Metode Percobaan Resin Penukar Ion

HASIL DAN PEMBAHASAN
Table 1. Hasil Pengamatan Resin Penukar Ion
Resin penukar kation
Resin penukar anion
Influent                        Efluent 
Warna :
Kuning keruh               Kuning pucat
Influent                  Efluent
Warna :
Bening                  Bening
(Sumber, Nur Aini Solihat, Meja 4, Kelompok P, 2013)


Dari hasil percobaan resin penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening (tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan resin penukar ion yaitu biasanya resin sudah menjadi larutan jenuh sehingga larutan tidak bekerja secara maksimal.
Larutan yang melalui kolom disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent. Pada proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah terpakai kebentuk semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion dari kolom dengan reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent. (Hadyana, 1994)
Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia  (Sutrisno, 2010).
Prinsip atau mekanisme resin penukar ion adalah dalam proses penukar ion, kation dalam zat akan ditukar dengan kation dari resin. Anion dalam zat / larutan akan ditukar dengan anion yang terikat dari resin (Muhammad, 2011).
Regenerasi resin adalah cara untuk mengaktifkan kembali ion OH- dan H+. Langkah-langkah kerja regenerasi kolom tunggal diantaranya pemisahan resin penukar kation dan penukar anion dengan klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (berwarna lebih terang) akan berada diatas resin penukar kation yang lebih berat (berwarna lebih gelap). Sedangkan proses regenerasi dalam kolom tunggal yaitu untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati kedua lapisan resin, asam khlorida encer (HCl) dialirkan dari bawah ke atas melewati resin penukar kation dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian lapisan pemisah. Larutan natrium hidroksida encer (NaOH) dialirkan dari atas ke bawah melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada ketinggian lapisan pemisah (Oktapianti, 2012) .
Aplikasi dalam bidang pangan untuk resin penukar ion adalah untuk memurnikan air dansering digunakan untuk menghilangkan kesadahan dalam air. Air yang banyak mengandung mineral kalsium  dan  magnesium  dikenal sebagai “air sadah”. Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kesadahan sementara yang disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO3-) dan bikarbonat (HCO3-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dan kesadahan tetap yang disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida (Cl-) dan sulfat (SO42-) dari kalsium (Ca) dan magnesium (Mg).

KESIMPULAN
Dari hasil percobaan resin penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening (tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Rezky. 2011. Penukar Ion. http://kimia-industry.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Oktapianti, Tanti. 2012.Resin Penukar Ion. http://daniezza18.blogspot.com Diakses : 27 November 2013
Turmala, Ela Sutrisno, Dra, M.S.(2010). Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung

1 komentar: