RESIN PENUKAR
ION
\
Nur
Aini Solihat
133020382
Jurusan
Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Resin
penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia (Sutrisno,
2010). Tujuan percobaan Resin Penukar
Ion adalah untuk mengetahui ion-ion yang dapat dipertukarkan dari senyawa
hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk mengetahui karakteristik dan kemampuan
dari zat penukar ion tersebut. Prinsip percobaan Resin
Penukar Ion adalah
berdasarkan pengikatan ion-ion, baik ion positif maupun ion negatif oleh resin
dengan reaksi : Resin kation MX(aq)
+ Res-H panah HX(aq) + Res-M, Resin anion : HX(aq) + Res-OH panah H2O
(aq) + Res-X. Dari hasil percobaan resin
penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan
effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening
(tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).
Key Word : Resin Penukar Ion, Tujuan
Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Percobaan
PENDAHULUAN
Resin Penukar Ion adalah suatu
jaringan polimer yang mempunyai gugusfungsi ionik. Ion adalah partikel
bermuatan listrik. Berdasarkan muatan listriknya,ada dua jenis ion yaitu ion
bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Ionbermuatan positif disebut
kation sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion.Berdasarkan pada
keberadaan gugusan labilnya, resin penukar ion dapatdiklasifikasikan dalam
berbagai macam, yaitu resin penukar kation bersifat asamkuat (mengandung gugusan
HSO3), resin penukar kation bersiat asam lemah(mengandung gugusan COOH), resin
penukar anion bersifat basa kuat(mengandung gugusan amina tersier atau
kuartener), dan resin penukar anionbersifat basa lemah (mengandung OH sebagai
gugusan labil) (Khopkar, 1984).
Tujuan
percobaan Resin Penukar Ion adalah untuk mengetahui ion-ion yang dapat
dipertukarkan dari senyawa hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk mengetahui
karakteristik dan kemampuan dari zat penukar ion tersebut.
Prinsip percobaan
Resin Penukar Ion adalah
berdasarkan pengikatan ion-ion, baik ion positif maupun ion negatif oleh resin
dengan reaksi :
Resin kation MX(aq) +
Res-H panah HX(aq) + Res-M,
Resin anion : HX(aq) + Res-OH panah H2O (aq)
+ Res-X.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada
percobaan resin penukar ion adalah larutan bening yang diduga mengandung NO3-
dan larutan berwarna kuning keruh yang diduga mengandung Fe3+
Metode Percobaan
Resin Penukar Ion
Gambar
1. Metode Percobaan Resin Penukar Ion
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Table
1. Hasil Pengamatan Resin Penukar Ion
Resin
penukar kation
|
Resin
penukar anion
|
Influent Efluent
Warna
:
Kuning
keruh Kuning pucat
|
Influent Efluent
Warna
:
Bening Bening
|
(Sumber, Nur Aini Solihat, Meja 4,
Kelompok P, 2013)
Dari hasil percobaan resin
penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan
effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening
(tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).
Faktor kesalahan yang dapat terjadi
pada percobaan resin penukar ion yaitu biasanya resin sudah menjadi larutan
jenuh sehingga larutan tidak bekerja secara maksimal.
Larutan yang melalui kolom
disebut influent, sedangkan larutan yang keluar kolom disebut effluent.
Pada proses pertukarannya adalah serapan dan proses pengeluaran ion adalah
desorpsi atau elusi. Mengembalikan resin yang sudah terpakai kebentuk
semula disebut regenerasi sedangkan proses pengeluaran ion dari kolom dengan
reagent yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut eluent.
(Hadyana, 1994)
Resin penukar ion merupakan
salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia (Sutrisno, 2010).
Prinsip
atau mekanisme resin penukar ion
adalah dalam proses penukar ion, kation dalam zat akan ditukar dengan kation
dari resin. Anion dalam zat / larutan akan ditukar dengan anion yang terikat
dari resin (Muhammad, 2011).
Regenerasi resin adalah cara
untuk mengaktifkan kembali ion OH- dan H+. Langkah-langkah
kerja regenerasi kolom tunggal diantaranya pemisahan resin penukar kation dan
penukar anion dengan klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah
ke atas). Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (berwarna lebih
terang) akan berada diatas resin penukar kation yang lebih berat (berwarna
lebih gelap). Sedangkan proses regenerasi dalam kolom tunggal yaitu untuk
regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati kedua lapisan
resin, asam khlorida encer (HCl) dialirkan dari bawah ke atas melewati resin
penukar kation dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian lapisan pemisah.
Larutan natrium hidroksida encer (NaOH) dialirkan dari atas ke bawah melewati
resin penukar anion, juga dikeluarkan pada ketinggian lapisan pemisah
(Oktapianti, 2012) .
Aplikasi dalam bidang pangan untuk
resin penukar ion adalah untuk memurnikan air dansering digunakan untuk
menghilangkan kesadahan dalam air. Air yang banyak mengandung mineral
kalsium dan magnesium dikenal sebagai “air
sadah”. Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu kesadahan
sementara yang disebabkan oleh garam-garam karbonat (CO3-)
dan bikarbonat (HCO3-) dari kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg) dan kesadahan tetap yang disebabkan oleh adanya garam-garam khlorida
(Cl-) dan sulfat (SO42-) dari kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg).
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan resin
penukar ion didapatkan resin penukar kation influent berwarna kuning keruh dan
effluent berwarna kuning pucat sedangkan resin penukar anion influent bening
(tidak berwarna) dan efluent bening (tidak berwarna).
DAFTAR PUSTAKA
Oktapianti, Tanti. 2012.Resin Penukar Ion. http://daniezza18.blogspot.com Diakses :
27 November 2013
Turmala, Ela Sutrisno, Dra, M.S.(2010). Penuntun
Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung
mantap
BalasHapus