BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Diskusi adalah sebuah interaksi
komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara
mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang
akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi
berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu
pemahaman dari topik tersebut.
Diskusi bibagi menjadi beberapa bagian diantaranya yang
akan dibahas adalah Forum, merupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok,
dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah
menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian
dilanjutkan dengan tanya ajawab
Seminar Seminar merupakan suatu
pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah
sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan,
oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau
keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang
diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Curah saran adalah suatu bentuk diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain,
pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Diskusi kelompok adalah salah
satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi
kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu
individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu
memecahkan permasalahan seorang individu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Diskusi Kelompok
Pengertian diskusi kelompok
adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan
diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari
satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam
membantu memecahkan permasalahan seorang individu.
2.1.1 Pengertian Diskusi kelompok menurut
beberapa ahli :
a.
Moh. Surya
(1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan
dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan
pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini
tetanam pula tanggung jawab dan harga diri.
b.
Moh.
Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa
diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.
c.
Berdasarkan
pengertian diskusi kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok
akan mendapatkan kesempatan untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta
berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan
keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator
(pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.
2.1.2 Menurut Suryosubroto (2009:
168) bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu :
a.
The social
problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan
masalah social dikelasnya atau disekolahnya dengan harapan setiap siswa akan
merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku.
b.
The
open-ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai
masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari dengan
kehidupan mereka disekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar
mereka.
c.
The
educational-diagnosis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai
pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas
pelajarna yang telah diterima agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman
yang baik/benar.
2.1.3
Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok Menurut Dewa
Ketut Sekardi (2008: 222), yaitu:
a.
Dilihat dari
jumlah anggota
Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi
kelompok berbentuk kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar berjumlah
20 orang atau lebih. Sedangkan kelompok kecil berjumlah kurang dari 20 orang,
biasanya sekitar 2-12 orang.
b.
Dilihat dari
pembentukan
Jika dilihat dari pembentukannya, diskusi
kelompok berbentuk formal dan informal. Dalam bentuk formal, proses
pembentukannya sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok. Sedangkan yang
informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan dan tanpa direncanakan.
c.
Dilihat dari
tujuan
Jika dilihat dari tujuan diskusi kelomok ada
dua macam yaitu pemecahan masalah dan terapi anggota. Pemecahan masalah
memiliki cirri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan terapi anggota
menekankan pada proses diskusi.
d.
Dilihat dari
waktu diskusi
Jika dilihat dari waktu dalam diskusi,
diskusi kelompok ada dua bentuknya, maraton dan singkat/regular. Marathon
dilakukan secara terus menerus tanpa jeda waktu selama 5-12 jam, sedangkan
singkat/regular dilakukan 1-2 jam dan dilakukan secara berulang-ulang.
e.
Dilihat dari
masalah yang dibahas
Jika dilihat dari masalah yang dibahas,
diskusi kelompok ada dua macam yaitu sederhana dan kompleks/rumit. Sederhana
mempunyai cirri utama masalah yang dipecahkan relatif mudah, sedangkan
kompleks/rumit masalah yang dipecahkan cukup sulit.
f.
Dilihat dari
aktifitas kelompok
Jika dilihat dari aktifitas kelompok, diskusi
kelompok ada dua macam, yaitu terpusat pada pemimpin dan demokratis (terbagi ke
semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung anggotanya yang
kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. Sedangkan demokrasi,
anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan pendapat.
2.1.4 Keuntungan Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan salah
satu pengalaman belajar yang diterapkan di semua bidang studi dalam
batasan-batasan tertentu, pengalaman diskusi kelompok memberikan keuntungan
bagi para siswa sebagai berikut :
a.
Siswa dapat
berbagi berbagai informasi dalam menjalani gagasan baru atau memecahkan
masalah,
b.
Dapat
meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah penting,
c.
Dapat
mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi,
d.
Dapat
meningkatkan ketertiban dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dan
e.
Dapat membina
semangat kerjasama dan bertanggung jawab
2.1.5 Kelemahan-kelemahan Diskusi
Kelompok
Diskusi kelompok memiliki
kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan kegagalan dalam arti tidak tercapai
tujuan yang diinginkan. Wardani (Dalam Puger, 1997 : 9) dinyatakan bahwa
kelemahan-kelemahan dalam diskusi kelompok antara lain :
a.
Diskusi
kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara belajar yang biasa,
b.
Dapat
memboroskan waktu terutama bila terjadi hal-hal yang negatif seperti pengarahan
yang kurang tepat,
c.
Anggota yang
kurang agresif (pendiam, pemalu) sering tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengemukakan pendapat atau ide-idenya sehingga terjadi frustasi atau penarikan
diri dan
d.
Adakala hanya
didominasi oleh orang-orang tertentu saja.
2.2. Pengertian Seminar
Seminar adalah sebuah pertemuan
khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi
menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan
yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh
seorang guru besar ataupun cendikiawan.
Pembahasan dalam seminar
berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh
beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh
sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu
penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara
teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat
luas. Pada awal seminar,
dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk
panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi
menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap
kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas
dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan
seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu
perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus
yang ditunjuk.
Pembahasan
dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.
Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak
dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan
pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok
persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua
sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan
selanjutnya sudah terarah.
2.2.1 Fungsi Seminar
Seminar berfungsi untuk
menyatukan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan pertemuan yang berulang, dan
berkali-kali dengan fokus pada beberapa mata pelajaran / topik tertentu, di
mana setiap orang yang hadir diminta untuk secara aktif berpartisipasi. Hal ini
sering dicapai melalui dialog Sokrates yang sedang berlangsung dengan pemimpin
seminar atau instruktur, atau melalui presentasi yang lebih formal dalam
penelitian.
2.2.2 Seminar Akan Efektif Bila:
a.
Tersedia
waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
b.
Problema
sudah dirumuskan dengan jelas.
c.
Para
peserta dapat diajak berfikir logis.
d.
Problema
memerlukan pemecahan yang sistematis.
e.
Problema
akan dipecahkan secara menyeluruh.
f.
Pimpinan
sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.
g.
Kelompok
tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam
berpendapat.
2.2.3 Kelebihan Seminar :
a.
Membangkitkan
pemikiran yang logis.
b.
Mendorong
pada analisa menyeluruh.
c.
Prosedurnya
dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
d.
Membangkitkan
tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
e.
Meningkatkan
keterampilan dalam mengenal problema.
2.2.4 Kelemahan Seminar :
a.
Membutuhkan
banyak waktu.
b.
Memerlukan
pimpinan yang terampil.
c.
Sulit
dipakai bila kelompok terlalu besar.
d.
Mengharuskan
setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
e.
Mungkin
perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.
2.3
Pengertian Forum
Forum merupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok,
dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah
menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian
dilanjutkan dengan tanya jawab.
2.3.1
Ciri-Ciri Forum
a.
Hanya ada seorang pembicara, mengemukakan
bahasan didepan peserta
b.
Pembahasan terpusat pada pembicara tersebut
(tidak didiskusikan)
c.
Dilanjutkan dengan tanya jawabdengan peserta
d.
Adanya moderator yang mengatur jalannya
dialog
e.
Tidak dirumuskan hasil pembahasan
2.4
Pengertian Curah Saran
Metode Curah saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua
peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi
(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain,
pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Tujuan curah pendapat adalah
untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua
peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi,
peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran
bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para
siswa dalam nmenanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut.
2.4.1
Ciri – Ciri Curah Saran
a.
Kelompok terdiri dari 5-15 orang, suasana
informal
b.
Masing-masing peserta berkaitan erat dengan
masalah yang dibahas dan kedudukan mereka tidak jauh berbeda
c.
Duduk melingkar sehingga dapat berkomunikasi
face to face
d.
Para peserta mengemukakan pendapatnya
e.
Antara para peserta tidak boleh saling
menyanggah
f.
Ada ketua kelompok yang mengatur pembicaraan,
memancing pendapat peserta dan menyimpulkan hasil pembicaraan
g.
Dibuat rumusan hasil pembicaraan yang
dibacakan didepan sidang akhir pembicaraan
2.4.2
Kelebihan Curah Saran
a.
Diperoleh saran pemikiran yang banyak dalam
waktu yang singkat untuk satu pemecahan masalah
b.
Pemikiran berdasarkan latar belakang keahlian
yang berbeda
c.
Saling menghargai pendapat setiap pemberian
saran (tidak ada sanggahan)
2.4.3
Kelemahan
a.
Pemikiran belum bersifat komprehensif karena
ditinjau dari sisi atau latar belakang peserta yang berbeda
b.
tidak ada sanggahan
c.
tidak ada komunikasi antar anggota kelompok
kecuali mereka yang seprofesi yang membentuk sub kelompok
2.4.4
Teknik penerapan
a.
Persiapan : tentukan tujuan yang akan
dicapai, tentukan gambaran latar belakang profesi atau keahlian atau pengalaman
peserta
b.
Pelaksanaan : siarkan materi yang telah
direkan, dicetak serta disempurnakan, dimonitor apabila ada tanggapan dari
pendengar
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
a.
diskusi
kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan
mendapatkan kesempatan untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta berbagi
pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan keputusan.
Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan),
menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.
b.
Seminar
adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya
untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan
suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar
yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan.
c.
Forum merupakan salah satu bentuk komunikasi
kelompok, dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu
masalah menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian
dilanjutkan dengan tanya jawab
d.
Metode sumbang saran
(brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan
diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi,
dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode
curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Daftar
Pustaka
2.
Ilmu Kesehatan Masyarakat/Forum/2007.Jakarta/2013/01/28/19:45.
Makasih ya mbak atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapussalam kenal dari Manisan kolang kaling