Minggu, 31 Agustus 2014

Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat "DISKUSI KELOMPOK, FORUM, CURAH SARAN DAN SEMINAR"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok. Biasanya komunikasi antara mereka/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Diskusi bibagi menjadi beberapa bagian diantaranya yang akan dibahas adalah Forum, merupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok, dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya ajawab
Seminar Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang kadang-kadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.
Curah saran adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Diskusi Kelompok
Pengertian diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.

2.1.1 Pengertian Diskusi kelompok menurut beberapa ahli :
a.    Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula tanggung jawab dan harga diri.
b.    Moh. Uzer  Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.
c.    Berdasarkan pengertian diskusi kelompok tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.

2.1.2 Menurut Suryosubroto (2009: 168) bentuk-bentuk diskusi kelompok yaitu :
a.    The social problema meeting
Para siswa berbincang-bincang memecahkan masalah social dikelasnya atau disekolahnya dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
b.    The open-ended meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari-hari dengan kehidupan mereka disekolah, dengan sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar mereka.
c.    The educational-diagnosis meeting
Para siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajarna yang telah diterima agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang baik/benar.

2.1.3 Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok Menurut Dewa Ketut Sekardi (2008: 222), yaitu:
a.    Dilihat dari jumlah anggota
Jika dilihat dari jumlah anggota, diskusi kelompok berbentuk kelompok besar dan kelompok kecil. Kelompok besar berjumlah 20 orang atau lebih. Sedangkan kelompok kecil berjumlah kurang dari 20 orang, biasanya sekitar 2-12 orang.
b.    Dilihat dari pembentukan
Jika dilihat dari pembentukannya, diskusi kelompok berbentuk formal dan informal. Dalam bentuk formal, proses pembentukannya sengaja untuk dibentuk suatu diskusi kelompok. Sedangkan yang informal, proses terbentuknya diskusi secara spontan dan tanpa direncanakan.
c.    Dilihat dari tujuan
Jika dilihat dari tujuan diskusi kelomok ada dua macam yaitu pemecahan masalah dan terapi anggota. Pemecahan masalah memiliki cirri utama menekankan pada hasil diskusi, sedangkan terapi anggota menekankan pada proses diskusi.
d.    Dilihat dari waktu diskusi
Jika dilihat dari waktu dalam diskusi, diskusi kelompok ada dua bentuknya, maraton dan singkat/regular. Marathon dilakukan secara terus menerus tanpa jeda waktu selama 5-12 jam, sedangkan singkat/regular dilakukan 1-2 jam dan dilakukan secara berulang-ulang.
e.    Dilihat dari masalah yang dibahas
Jika dilihat dari masalah yang dibahas, diskusi kelompok ada dua macam yaitu sederhana dan kompleks/rumit. Sederhana mempunyai cirri utama masalah yang dipecahkan relatif mudah, sedangkan kompleks/rumit masalah yang dipecahkan cukup sulit.
f.     Dilihat dari aktifitas kelompok
Jika dilihat dari aktifitas kelompok, diskusi kelompok ada dua macam, yaitu terpusat pada pemimpin dan demokratis (terbagi ke semua anggota). Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung anggotanya yang kurang aktif akan tetapi pemimpin yang lebih aktif. Sedangkan demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan pendapat.

2.1.4 Keuntungan Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok merupakan salah satu pengalaman belajar yang diterapkan di semua bidang studi dalam batasan-batasan tertentu, pengalaman diskusi kelompok memberikan keuntungan bagi para siswa sebagai berikut :
a.    Siswa dapat berbagi berbagai informasi dalam menjalani gagasan baru atau memecahkan masalah,
b.    Dapat meningkatkan pemahaman atas masalah-masalah penting,
c.    Dapat mengembangkan kemampuan untuk berfikir dan berkomunikasi,
d.    Dapat meningkatkan ketertiban dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dan
e.    Dapat membina semangat kerjasama dan bertanggung jawab

2.1.5 Kelemahan-kelemahan Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat menimbulkan kegagalan dalam arti tidak tercapai tujuan yang diinginkan. Wardani (Dalam Puger, 1997 : 9) dinyatakan bahwa kelemahan-kelemahan dalam diskusi kelompok antara lain :
a.    Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara belajar yang biasa,
b.    Dapat memboroskan waktu terutama bila terjadi hal-hal yang negatif seperti pengarahan yang kurang tepat,
c.    Anggota yang kurang agresif (pendiam, pemalu) sering tidak mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau ide-idenya sehingga terjadi frustasi atau penarikan diri dan
d.    Adakala hanya didominasi oleh orang-orang tertentu saja. 

2.2.  Pengertian Seminar
Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan.
Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.

2.2.1 Fungsi Seminar
Seminar berfungsi untuk menyatukan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan pertemuan yang berulang, dan berkali-kali dengan fokus pada beberapa mata pelajaran / topik tertentu, di mana setiap orang yang hadir diminta untuk secara aktif berpartisipasi. Hal ini sering dicapai melalui dialog Sokrates yang sedang berlangsung dengan pemimpin seminar atau instruktur, atau melalui presentasi yang lebih formal dalam penelitian.
2.2.2 Seminar Akan Efektif Bila:
a.    Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
b.    Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
c.    Para peserta dapat diajak berfikir logis.
d.    Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
e.    Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
f.     Pimpinan sidang cukup terampil dalam mcnggunakan metode ini.
g.    Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
2.2.3 Kelebihan Seminar :
a.    Membangkitkan pemikiran yang logis.
b.    Mendorong pada analisa menyeluruh.
c.    Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.
d.    Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.
e.    Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.
2.2.4 Kelemahan Seminar :
a.    Membutuhkan banyak waktu.
b.    Memerlukan pimpinan yang terampil.
c.    Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.
d.    Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.
e.    Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

2.3 Pengertian Forum
Forum merupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok, dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
2.3.1 Ciri-Ciri Forum
a.    Hanya ada seorang pembicara, mengemukakan bahasan didepan peserta
b.    Pembahasan terpusat pada pembicara tersebut (tidak didiskusikan)
c.    Dilanjutkan dengan tanya jawabdengan peserta
d.    Adanya moderator yang mengatur jalannya dialog
e.    Tidak dirumuskan hasil pembahasan

2.4 Pengertian Curah Saran
Metode Curah saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.
Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam nmenanggapi masalah yang dilontarkan guru di kelas tersebut.
2.4.1 Ciri – Ciri Curah Saran
a.    Kelompok terdiri dari 5-15 orang, suasana informal
b.    Masing-masing peserta berkaitan erat dengan masalah yang dibahas dan kedudukan mereka tidak jauh berbeda
c.    Duduk melingkar sehingga dapat berkomunikasi face to face
d.    Para peserta mengemukakan pendapatnya
e.    Antara para peserta tidak boleh saling menyanggah
f.     Ada ketua kelompok yang mengatur pembicaraan, memancing pendapat peserta dan menyimpulkan hasil pembicaraan
g.    Dibuat rumusan hasil pembicaraan yang dibacakan didepan sidang akhir pembicaraan
2.4.2 Kelebihan Curah Saran
a.    Diperoleh saran pemikiran yang banyak dalam waktu yang singkat untuk satu pemecahan masalah
b.    Pemikiran berdasarkan latar belakang keahlian yang berbeda
c.    Saling menghargai pendapat setiap pemberian saran (tidak ada sanggahan)
2.4.3 Kelemahan
a.    Pemikiran belum bersifat komprehensif karena ditinjau dari sisi atau latar belakang peserta yang berbeda
b.    tidak ada sanggahan
c.    tidak ada komunikasi antar anggota kelompok kecuali mereka yang seprofesi yang membentuk sub kelompok
2.4.4 Teknik penerapan
a.    Persiapan : tentukan tujuan yang akan dicapai, tentukan gambaran latar belakang profesi atau keahlian atau pengalaman peserta
b.    Pelaksanaan : siarkan materi yang telah direkan, dicetak serta disempurnakan, dimonitor apabila ada tanggapan dari pendengar

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a.      diskusi kelompok yaitu suatu cara atau teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka, dimana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk menyumbankan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan masalah atau pengambilan keputusan. Dalam diskusi kelompok anggota kelompok menunjuk moderator (pimpinan), menentukan tujuan, dan agenda yang harus ditaati.
b.      Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan.
c.       Forum merupakan salah satu bentuk komunikasi kelompok, dimana seorang pakar suatu cabang ilmu pengetahuan membahas suatu masalah menyangkut kepentingan umum di depan sejumlah peserta, yang kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab
d.      Metode sumbang saran (brainstorming) adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapatorang lain tidak untuk ditanggapi.

Daftar Pustaka

2.      Ilmu Kesehatan Masyarakat/Forum/2007.Jakarta/2013/01/28/19:45.
3.      http://id.wikipedia.org/wiki/Seminar/2013/01/30/15:30.


1 komentar: